Siswa SMP Buleleng Buta Huruf, Koster Duga Masalah Serupa di Daerah Lain

Sebuah temuan mengejutkan terjadi di Buleleng, Bali, di mana ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dilaporkan masih mengalami buta huruf. Kondisi ini sontak menjadi perhatian serius, terutama bagi dunia pendidikan di Bali. Gubernur Bali, Wayan Koster, bahkan meyakini bahwa permasalahan serupa tidak hanya terjadi di Buleleng, melainkan juga berpotensi ada di daerah lain di provinsi tersebut.

Kasus ini terungkap dalam acara penyerahan penghargaan lomba Bulan Bahasa Bali tingkat Provinsi Bali tahun 2025 yang melibatkan Dinas Pendidikan setempat. Fakta bahwa ratusan siswa yang telah duduk di bangku SMP masih kesulitan membaca menjadi indikasi adanya permasalahan mendasar dalam sistem pendidikan, terutama di tingkat dasar. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas proses belajar mengajar dan identifikasi dini kesulitan belajar pada siswa.

Menanggapi temuan ini, Gubernur Koster menyatakan keprihatinannya dan menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan di Bali. Ia menduga bahwa akar permasalahan ini bisa beragam, mulai dari kualitas pengajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD), kurangnya perhatian terhadap siswa dengan kesulitan belajar, hingga faktor sosial ekonomi keluarga siswa.

Lebih lanjut, Koster menginstruksikan Dinas Pendidikan Provinsi Bali untuk segera melakukan pendataan dan penelitian lebih lanjut guna mengetahui skala permasalahan buta huruf di kalangan siswa SMP di seluruh Bali. Langkah ini dianggap penting untuk mendapatkan gambaran yang akurat dan merumuskan solusi yang tepat sasaran. “Saya yakin ini (fenomena siswa SMP belum bisa membaca) tidak hanya terjadi di Buleleng, pasti juga terjadi di kabupaten/kota lainnya di Bali,” kata Koster.

Dugaan adanya masalah serupa di daerah lain menunjukkan bahwa isu ini tidak bisa dianggap sebagai kasus tunggal. Perlu adanya upaya sistematis dan terintegrasi untuk memastikan bahwa seluruh siswa di Bali, bahkan sejak tingkat dasar, mendapatkan pendidikan literasi yang memadai.

Temuan di Buleleng ini menjadi alarm bagi dunia pendidikan di Bali dan mungkin juga di daerah lain di Indonesia. Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan, terutama dalam hal kemampuan literasi dasar, menjadi krusial untuk memastikan masa depan generasi penerus bangsa yang lebih baik.

Author: admin