Denpasar – Sebuah video rekaman kamera pengawas (CCTV) dari sebuah hotel yang berlokasi di kawasan Seminyak, Bali, mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial dalam beberapa jam terakhir. Video tersebut memperlihatkan seorang pria Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat (AS) dengan gerak-gerik mencurigakan yang diduga kuat melakukan aksi pencurian barang berharga milik wisatawan lain dengan modus operandi berpura-pura menjadi tamu hotel. Insiden ini tidak hanya mengejutkan para wisatawan, tetapi juga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Bali terkait keamanan dan citra pariwisata pulau dewata.
Dalam rekaman CCTV yang beredar luas di platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter, terlihat seorang pria bule berkulit putih, berperawakan tinggi sekitar 180 cm, berambut pirang pendek, dan mengenakan kaos berwarna gelap serta celana pendek berwarna krem. Ia tampak memasuki area lobi hotel dengan membawa sebuah tas ransel berwarna hitam dan bertingkah layaknya tamu yang sedang mencari informasi atau menunggu seseorang. Namun, perhatian warganet tertuju pada gerak-geriknya yang tidak tenang dan tatapannya yang kerap mengarah pada barang-barang milik wisatawan lain yang diletakkan di area publik lobi, seperti tas pinggang dan tas kecil di atas meja tunggu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari unggahan video dan komentar warganet, bule AS tersebut diduga kuat memanfaatkan kelengahan seorang wisatawan asal Australia yang sedang melakukan check-out dan meletakkan dompet serta ponselnya sejenak di atas meja resepsionis. Dalam rekaman terlihat jelas bagaimana bule tersebut dengan cepat dan terampil mengambil dompet dan ponsel korban, lalu menyembunyikannya di dalam tas ranselnya sebelum kemudian berjalan keluar hotel dengan santai, seolah tidak melakukan tindakan kriminal apapun. Korban, yang menyadari barang-barangnya hilang beberapa saat kemudian, langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak staf hotel yang kemudian memeriksa rekaman CCTV.
Video rekaman CCTV ini kemudian diunggah oleh pihak hotel atau teman korban ke media sosial dan dengan cepat menyebar luas, menuai beragam komentar dari warganet yang sebagian besar выразили kemarahan dan kekecewaan atas tindakan pelaku.