Perayaan malam Tahun Baru di kota New Orleans, Amerika Serikat, berubah menjadi tragedi setelah sebuah Insiden Tabrak kerumunan terjadi di Bourbon Street, tepat setelah pergantian tahun. Sebuah kendaraan sport utility vehicle (SUV) hitam melaju kencang ke tengah kerumunan massa yang tengah merayakan, mengakibatkan sepuluh orang tewas di tempat dan melukai lebih dari 30 orang lainnya. Peristiwa mengerikan ini segera memicu perhatian serius terhadap standar Keamanan Publik di lokasi perayaan terbuka, terutama di kawasan yang padat turis. Insiden Tabrak ini terjadi pada Rabu dini hari, 1 Januari 2025, sekitar pukul 00.35 waktu setempat.
Menurut laporan dari Departemen Kepolisian New Orleans (NOPD), pengemudi kendaraan, yang belakangan diidentifikasi sebagai Marcus Dubois (38 tahun), ditangkap di tempat kejadian oleh petugas yang siaga. Kepala NOPD, Superintendent John Kelly, dalam konferensi pers pada 2 Januari 2025, mengonfirmasi bahwa Dubois berada di bawah pengaruh alkohol saat kejadian. Meskipun belum ada bukti kuat yang mengarah pada motif terorisme, NOPD tetap menyelidiki insiden tersebut dari berbagai sudut pandang. Insiden Tabrak ini terjadi di area yang seharusnya dijaga ketat, menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas protokol Keamanan Publik yang diterapkan di pusat kota.
Area Bourbon Street, yang merupakan lokasi perayaan utama di French Quarter New Orleans, biasanya menerapkan pembatasan kendaraan selama perayaan besar. Namun, penyidikan awal mengindikasikan adanya celah keamanan di salah satu blok jalan yang tidak terpasang pembatas beton atau barrier yang memadai. Menurut saksi mata yang diwawancarai oleh media lokal, kendaraan yang terlibat dalam Insiden Tabrak tersebut berhasil menembus barikade ringan yang terbuat dari metal fence sebelum akhirnya melaju kencang ke arah kerumunan. Pihak berwenang segera menetapkan Marcus Dubois dengan sepuluh dakwaan pembunuhan dan 32 dakwaan percobaan pembunuhan.
Pasca-tragedi, Wali Kota New Orleans telah mengumumkan pembentukan satuan tugas khusus pada 3 Januari 2025 yang bertugas merevisi secara total prosedur Keamanan Publik untuk event besar, termasuk penambahan personel keamanan dan pemasangan lebih banyak pembatas permanen. Peristiwa ini menjadi pengingat pahit bagi kota-kota di seluruh dunia yang mengandalkan perayaan publik masif bahwa ancaman keselamatan dapat datang dari berbagai bentuk. Peningkatan standar Keamanan Publik dengan investasi pada infrastruktur fisik dan pengawasan yang lebih ketat mutlak diperlukan untuk mencegah terulangnya Insiden Tabrak serupa di masa mendatang.
